Beranda | Artikel
Silsilah Fiqih Pendidikan Anak #97: Anak dan Seni
Selasa, 11 Oktober 2022

Seni identik dengan keindahan, kerapian, keterampilan dan keahlian. Di dalam agama Islam, seni mendapatkan perhatian spesial. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

 إِنَّ اللَّهَ جَمِيلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ”

“Sesungguhnya Allah Maha indah dan mencintai keindahan”. HR. Muslim dari Ibnu Mas’ûd radhiyallahu ‘anhu.

Setiap manusia terlahir memiliki fitrah menyukai keindahan. Maka, termasuk potensi yang perlu diasah pada diri anak sejak dini adalah seni, keindahan dan keterampilan.

Ajarkan kepada anak kita bahwa menjaga keindahan dan kerapian diri, rumah serta lingkungan, adalah merupakan salah satu ungkapan syukur kita kepada Allah. Selain itu juga karena Allah mencintai keindahan.

Maka,

  • Didiklah anak kita untuk terbiasa merapikan, memperindah dan menghiasi (tanpa berlebihan) barang-barang milik pribadinya. Kamar tidur, lemari pakaian, rak buku, meja belajar dan perabot lainnya. Jangan lupa untuk memberikan apresiasi apabila anak melakukannya.
  • Sediakanlah berbagai sarana yang mendukung hal tersebut. Seperti pensil berwarna, cat air, buku gambar, kertas warna-warni dan bahan-bahan lain yang ia butuhkan. Biarkan anak berkreasi sendiri, namun dengan pendampingan dan pengarahan.
  • Biasakan anak untuk menyimpan hasil karya seninya dalam map khusus, kotak khusus atau buku khusus. Jangan membuangnya.
  • Sediakanlah mainan yang dapat mengasah daya seni dan kreatifitasnya. Seperti permainan bongkar pasang dan yang semisalnya.
  • Gunakan alat peraga audio visual yang menggambarkan beragam keindahan alam di berbagai belahan bumi yang menunjukkan keindahan dan kebesaran ciptaan Allah ta’ala.
  • Ajak anak pergi ke taman, pantai, pegunungan dan tempat indah lainnya. Serta biasakan dia untuk memperhatikan dan memikirkan keindahan meski dalam bentuk yang sederhana.
  • Di manapun anak berada, motivasi ia menjaga kebersihan dan keindahan tempat di sekitarnya. Jangan merusak atau mengotorinya. Biasakan anak membuang sampah pada tempatnya.
  • Selanjutnya, jika pada usia tertentu anak menunjukkan bakat yang menjadi kelebihannya, terus dorong dan bantu ia untuk mengembangkannya. Bisa jadi ia memiliki kelebihan di bidang komputer, jahit-menjahit, membuat kerajinan, menulis atau yang lainnya. Namun tentu hal itu tidak boleh mengakibatkan abai terhadap pengajaran prinsip-prinsip dasar agama kepadanya.

Catatan Penting

Saat mengembangkan seni dalam diri anak kita dan dalam segala aspek kehidupan, perlu diperhatikan rambu-rambu agama. Jangan sampai melanggar aturan Allah ta’ala dan Rasul-Nya shallallahu ‘alahi wasallam.

Sebab, apapun yang diharamkan agama pasti mengakibatkan efek buruk di dunia maupun akhirat. Yakinlah itu!

@ Pesantren “Tunas Ilmu” Kedungwuluh Purbalingga, 14 Dzulqa’dah 1438 / 7 Agustus 2017


Artikel asli: https://tunasilmu.com/silsilah-fiqih-pendidikan-anak-97-anak-dan-seni/